Breaking News
Loading...
Senin, 24 Agustus 2015

Dengan Cara Apa Pilih Obat Pereda Nyeri yg serasi

Di pasaran terdapat sekian banyak tipe obat pereda nyeri yg mampu kita beli dengan cara bebas. Obat tersebut ada yg golongan parasetamol, ibuprofen, & pula aspirin. Macam Mana pilih obat yg paling cocok?

Parasetamol tidak jarang jadi pilihan penting tidak sedikit orang buat mengobati sakit gigi, sakit kepala, demam, & sebagainya. Obat yg mengandung parasetamol antara lain Tempra, Tylenol, atau Panadol. Obat ini rata-rata dipilih sebab telah adat turun temurun.



Walau begitu, menurut Andrew Moore, peneliti nyeri dari Universtias Oxofrd, parasetamol sebenarnya kurang demikian efektif menghilangkan nyeri.

"Jika Kamu konsumsi aspirin dgn dosis 500mg atau 1000 mg buat dua tablet, lebih kurang 30 prosen orang yg mengalami nyeri akut mendapat kesembuhan. Sementara utk parasetamol dgn dosis sama, seputar 40 % sembuh. Buat obat ibuprofen, dalam formulasi lebih kurang 400 mg atau dua tablet, yg mendapat kesembuhan hingga 50 %," tuturnya.

Moore telah laksanakan sebanyak kajian pada sekian banyak obat antinyeri yg dipasarkan bebas. Tuturnya, utk nyeri akut atau rasa sakit yg menyerang kepada kejadian spesifik, contohnya operasi, luka terpotong, atau terbakar, sehingga pilihannya dari yg bekerja paling efektif yaitu ibuprofen, diikuti parasetamol, baru aspirin.

Sementara itu utk nyeri kronik, contohnya sakit punggung bawah atau penyakit nyeri sendi, ibuprofen dianggap masihlah lebih top dibanding parasetamol. Sekian Banyak penelitian memang lah mengungkapkan bahwa parasetamol tak efektif mengatasi nyeri kategori ini.

Dengan Cara Apa bersama sakit kepala yg kadang-kadang kambuh? Moore memaparkan cuma sedikit penelitian yg konsentrasi terhadap nyeri kepala type tegangan yg tak senantiasa muncul.

"Jika menonton kepada data, sehingga obat pereda nyeri yg efektif buat nyeri tersebut merupakan tablet ibuprofen. Parasetamol tak terlampaui bagus dalam analgesik, tetapi obat ini tidak jarang dipilih sebab dianggap aman," paparnya.

Yg menarik, nyata-nyatanya parasetamol tak seaman itu. Menurut Philip Conaghan yg meneliti berkenaan resiko negatif obat, sekian banyak penelitian mengungkap adanya kelebihan dosis terhadap orang yg teratur mengkonsumsi pereda nyeri ini buat sakit kronis, & pun adanya toksisitas di liver.

Parasetamol ialah penyebab penting penyakit kendala liver akut di AS terhadap thn 1998 - 2003. "Jangan mempunyai anggapan obat yg dipasarkan bebas tentu aman," kata Conaghan.
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer